Senin, 11 Februari 2008

gundah halaman dua

seakan jalan melebar tiada tepi
kala raga merapuh kering gontai
kaki terseok menapak tanpa ujung
lukisan alam
lukisan khayal
penjuru angin pun sirna
isak tangis menjawab rintihan
galau menjawab resah
entah sampai kapan...
Tuhanku..kuatkan aku
menyelamatkan tumpuan kasihku...
hanya mereka..
hanya mereka..
yang kubawa..
yang kutuju..

4 komentar:

Zulfahri mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Zulfahri mengatakan...

Mantap juga Pak Anggiat nech rupanya bikin puisi. Bisa bikin kita hanyut dalam suasana yang puitis ini. Lanjutkan terus pak,bikin karya terbaru selanjutnya

Nyante Aza Lae mengatakan...

hu...hu...sedih x lah idup ni...but trs smangat, badai pasti berlalu..Nyante aza lae...

cesare mengatakan...

salut!!
menyiratkan segudang makna yang mengharukan.
satu hal: you'll never walk alone
terus berkarya bang....