Sabtu, 19 Januari 2008

gundah

hanya dengung dan hanya denging
dalam hening...
dalam hiruk pikuk
sekelebat melintas
sejuta beban mendera dan mengapung
di ambang neraka dan surga
berlomba mendengus napas
mengharapkan maaf illahi
pada akhirnya meraih mimpi

4 komentar:

Zulfahri mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Zulfahri mengatakan...

Sedap.....ternyata banyak rekan-rekan kita banyak juga memiliki karya terbaik. Puisi ini sungguh memiliki arti yang dalam....Buat lagi pak puisi yang lebih mantap, kalo bisa buat juga cerpen agar banyak rekan-rekan yang ngunjungi blog ini.Bravo.........

cesare mengatakan...

bagus.. bagus.. abis
nb: ditunggu syair/puisi bahasa bataknya!!
tertantang ??

Zulfahri mengatakan...

to :cesare
kalo boleh cesare yang buat puisi batak, agar ada contoh..ditunggu ya